Minggu, 12 Agustus 2012

KENAIKAN KEDELAI TAK MEMPENGARUHI SEBAGIAN PENJUAL TEMPE


Oleh Hendi Farendra
(Ekonomi)

CIBINONG - Kenaikan harga kedelai akhir-akhir ini tidak mempengaruhi harga penjualan tempe di Cibinong, Kabupaten Bogor, selama bulan suci Ramadan 1433 Hijriyah masyarakat tetap mengonsumsi tempe. Naiknya harga kedelai tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan tempe kepada masyarakat. Setiap hari tempe yang dijual pedagang selalu habis.

Para pedagang mengaku melihat siaran televisi mengenai aksi mogok yang dilakukan para pedagang tempe di daerah lain, sehubungan dengan tingginya harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe tersebut..

"Kita beli dengan harga Rp10.000 untuk tujuh bungkus plastik, kemudiankita menjual kepada para pembeli seharga Rp5.000 per bungkus. Kita tetap menjual tempe setiap hari,” kata Imah, salah satu penjual tempe dipasar Cibinong.

Pengakuan serupa juga disampaikan para pedagang tempe lainnya di pasar Pancor. Mereka tetap menjual tempe dan masih tetap laris terutama selama bulan suci Ramadan kendati harganya lebih mahal. Memang ada yang berbeda disituasi kali ini, jika kebanyakan pedagang tergantung pada kedelai impor, segelintir pedagang tempe di PasarCibinong mengambil stok dari pabrik yang menggunakan kedelai lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar